Dalam kalender Gregorian, Malam Tahun Baru (juga dikenal sebagai Hari Tua Tahun atau Hari Saint Sylvester di banyak negara), hari terakhir tahun ini, pada 31 Desember di banyak negara, Malam Tahun Baru dirayakan pada malam pertemuan sosial, di mana banyak orang menari, makan, minum minuman beralkohol, dan menonton atau menyalakan kembang api untuk menandai tahun baru. Beberapa orang menghadiri layanan jaga malam. Perayaan umumnya pergi lewat tengah malam ke 1 Januari (Tahun Baru). Samoa dan bagian dari Kiribati adalah tempat pertama untuk menyambut Tahun Baru sementara Baker Island, di Amerika Serikat, adalah salah satu yang terakhir.
In the Gregorian calendar, New Year's Eve (also known as Old Year's Day or Saint Sylvester's Day in many countries), the last day of the year, is on December 31. In many countries, New Year's Eve is celebrated at evening social gatherings, where many people dance, eat, drink alcoholic beverages, and watch or light fireworks to mark the new year. Some people attend a watch night service. The celebrations generally go on past midnight into January 1 (New Year's Day). Samoa and parts of Kiribati are the first places to welcome the New Year while Baker Island, in the United States, is among the last.
Indonesia merayakan malam tahun baru dengan pesta pora di daerah perkotaan. Hotel, disko dan restoran besar di Indonesia menawarkan makanan khusus, hiburan dan menari. Orang-orang merayakan dengan keluarga mereka, saudara, dan teman-teman. Terompet dan kembang api adalah elemen yang paling penting dari malam tahun baru bagi masyarakat Indonesia. Namun, Tahun Baru umumnya tidak sebesar perayaan sebagai Idul Fitri. Eve perayaan Tahun Baru di Jakarta sering termasuk acara musik, hitung mundur Tahun Baru, dan Partai kembang api. Peristiwa yang sering diadakan di Monumen Nasional, resor tepi pantai Ancol Dreamland, dan daerah rekreasi Taman Mini Indonesia Indah. Bali adalah tujuan populer lain untuk malam tahun baru, dengan banyak penduduk setempat dan wisatawan berkumpul di pantai di Kuta.
In the United States, New Year's Eve is celebrated with formal parties, family-oriented activities, and other large public events. One of the most prominent celebrations in the country is the "ball drop" held in New York City's Times Square. Inspired by the time balls that were formally used as a time signal, at 11:59 p.m. ET, an 11,875-pound (5,386 kg), 12-foot (3.7 m) diameter Waterford crystal ball located on the roof of One Times Square is lowered down a pole that is 70 feet high, reaching the roof of the building 60 seconds later to signal the start of the New Year. The Ball Drop has been held since 1907, and in recent years has averaged around a million spectators annually. The popularity of the spectacle also inspired similar "drop" events outside of New York City, which often use objects that represent a region's culture, geography, or history—such as Atlanta's "Peach Drop", representing Georgia's identity as the "Peach State", or Nashville's "Music Note Drop".
Kapan Awal Idul Fitri 2016 Tunggu Hasil Sidang Isbat Lebaran 1437 H Hari Ini - Kapan Awal hari raya Idul Fitri 2016 tunggu hasil Sidang Isbat Lebaran 1437 H hari ini, Senin 4 Juli 2016. Pertanyaan kapan awal Lebaran Idul Fitri 1437 H / 2016 dan berakhirnya bulan puasa Ramadan 2016 mulai santer disuarakan di media sosial. Keputusannya Lebaran 1 Syawal jatuh pada Hari Rabu 6 Juni 2016.
Seperti diketahui sore hari ini Sidang Isbat akan dimulai untuk menentukan kapan 1 Syawal 1437 Hijriah. Sidang Itsbat akan digelar oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mulai pukul 17:00 WIB. Diawali dengan pemaparan posisi hilal secara astronomis pada 29 Ramadhan 1437H/2016 oleh Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama. “Setelah Salat Magrib, dilaksanakan sidang itsbat yang dilakukan secara tertutup, seperti tahun lalu,” ujar Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI.
Hasil Sidang Isbat Lebaran 2016 akan diumumkan setelah habis sholat Magrib dan mendekati sholat Isya. Dari pengumuman hasil Sidang Itsbat tersebut akan diketahui kapan Awal Idul Fitri 2016 1 Syawal 1437 H dimulai. Pemerintah dalam hal ini Kemenag akan menggunakan metode berdasarkan rukyah dan hisab sesuai dengan fatwa MUI omor 2 Tahun 2004. Fatwa tersebut mengatur bahwa dalam menetapkan awal Ramadan, 1 Syawal, dan Dzulhijjah, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam dan instansi terkait. Demikian seperti dilansir via situs Kementerian Agama RI (2/7/2016).
Menurut fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 itu juga yang ditandatangani oleh KH Ma’ruf Amin (Ketua Komisi Fatwa MUI) dan Hasanudin (Sekretaris Komisi Fatwa MUI), penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. Menurut perhitungan hisab, posisi hilal awal Syawal berada di bawah ufuk. Untuk memantau posisi hilal penetapan 1 Syawal 1437H tersebut, Kementerian Agama RI telah mempersiapkan petugas pemantau hilal di sejumlah lokasi yang tersebar dari Sumatra di ujung barat, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Dipastikan para petugas pemantau hilal itu sudah biasa melakukannya dan memiliki kualifikasi juga kriteria tertentu dalam memantau hilal juga disumpah. “Mereka juga disumpah kesaksiannya, apakah melihat atau tidak melihat hilal,” kata Lukman. Sementara terlepas dari penetapan atau keputusan pemerintah tentang kapan awal Lebaran 2016 di mulai, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.
