Sebanyak 20 Band Tampil di Bandung Berisik 2014 - Perhelatan musik metal terbesar di Indonesia, Bandung Berisik, digelar Sabtu (29/11/2014). Selain diramaikan berbagai band metal populer Indonesia, perhelatan tahun 2014 ini, Bandung Berisik juga akan dimeriahkan oleh penampilan band internasional, Ryker's. Kehadiran band internasional yang memiliki reputasi luar biasa diharapkan dapat meramaikan festival ini sehingga kian semarak. Ryker's sendiri merupakan band hardcore asal Jerman yang telah eksis sejak tahun 1992. Ryker's mulai dikenal oleh para penggemar hardcore lewat lagu-lagunya seperti "Lifeline", "Past The Point", "Hunting Season", "True Love" dan masih banyak lagi.
Selang beberapa hari selepas pengumuman tempat penyelenggaraan Bandung Berisik 2014, yakni di Lapangan Brigif, Cimahi, pihak penyelenggara kembali mengumumkan sebagian besar band pengisi helatan yang akan diselenggarakan 29 November 2014. Terhitung ada 20 band yang meriahkan gelaran Bandung Berisik yang kedelapan kali ini, mereka adalah Burgerkill, Jasad, Seringai (Jakarta), Down For Life (Solo), Rosemary, Melody Maker (Jakarta), Beside, Restless, Kapital (Tenggarong), Straightout (Jakarta), Alone At Last, Parau (Bali), Taring, Sebuah Tawa Dan Cerita (Surabaya), Kaluman. Selain deretan band yang telah disebutkan diatas, 3HUNDRED, selaku event organizer dalam waktu dekat juga masih akan mengumumkan beberapa band lagi. Tiket presale dipatok seharga Rp.50.000. Tiket box pun sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Sementara itu Jakarta Blues Festival (Jakblues) tahun ini kembali digelar. Perhelatan musik blues yang berlangsung untuk ketujuh kalinya di Jakarta ini berlangsung di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (29/11/2014) dengan mengusung tema `Nothin' But The Blues`. Dengan tema tersebut diharapkan Jakblues 2014 ini bisa menggaet anak muda untuk mencintai musik blues. Ada 40 musisi lokal yang akan meramaikan acara tahunan itu. Selain itu, juga ada beberapa artis asing yang ikut berpartisipasi di Jakblues ketujuh ini. Musisi luar negeri Malina Moye, Kara Grainger, Soulmate, Shun Kikuta dan Maragold feat Greg Howe. Pagelaran musik blues yang digelar selama sehari itu penuh itu, membandrol tiket sebesar Rp 100 ribu bagi para pengunjung yang ingin menikmati musik blues.
Jakarta Blues (Jakblues) Festival 2014 ingin tetap mengangkat musisi blues dalam negeri dalam gelarannya yang ke-tujuh tahun ini di Basket Hall dan Hall A-B-C Senayan pada 29 November. Ketua INA Blues Oding Nasution saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/11/2014) mengatakan yang terpenting dalam festival blues kali ini adalah minat anak-anak muda terhadap blues dan band blues lokal. Jakblues 2014 mengangkat tema Nothin' But The Blues yang menurut Oding Nasution mewakili keseluruhan festival kali ini. Harga tiket Jakblues tahun ini sebesar Rp100.000 dan Jakblues juga merupakan salah satu program "Enjoy Jakarta" dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Blues merupakan akar dari berbagai genre musik yang beredar sekarang ini dan Jakblues 2014 ingin benar-benar menghadirkan festival yang bernuansa blues.
Ketua Pelaksana Jakblues 2014 Davy Ratu mengatakan ada sekitar 40 musisi dalam negeri dan 5 musisi luar negeri yang akan tampil pada tanggal 29 November nanti. Musisi luar negeri yang tampil di Jakblues adalah Malina Moye, Kara Grainger, Soulmate, Shun Kikuta dan Maragold feat. Greg Howe. Sementara itu, musisi dalam negeri yang tampil antara lain Slank, Gugu Blues Shelter, Ginda Bestari dan Margie Segers Motown Band. Menurut Davy, dari segi kuantitas penampil lokal, gelaran tahun ini mengalami penurunan karena festival tahun lalu menghadirkan lebih dari 40 musisi Indonesia dalam festival yang dilaksanakan selama sehari itu.
Jumlah panggung pun susut dari tahun 2013 lalu sebanyak lima panggung dan tahun ini empat panggung. Davy mengatakan hal tersebut diakibatkan oleh sulitnya mencari sponsor dan persiapan waktu yang tergolong singkat, hanya tiga minggu. Davy menargetkan Jakblues tahun ini dihadiri hinga 3.000 orang. INA Blues berharap hadirnya Jakblues Festival secara berkala akan membuat pengenalan musik blues di Indonesia akan mencair dan memberi kontribusi positif terhadap perkembangan musik di Indonesia.