Java Jazz Festival merupakan salah satu festival musik tahunan di Jakarta. Digelar tiga hari, pesta musik itu bakal tampil pada Maret 2019. Dari keterangan persnya, Java Jazz Festival 2019 kembali berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 1 hingga 3 Maret 2019. Acara tersebut bakal menjadi gelaran ke-15. "Kami telah mengumumkan beberapa tambahan nama ke dalam lineup kami dan masih banyak nama-nama lain yang akan kami umumkan," ujar Dewi Gontha selaku Direktur Utama PT Java Festival Production.
Bersamaan dengan itu, Java Jazz Festival 2019 juga mengumumkan daftar penampilnya. Sederet musisi ternama dijadwalkan akan mengisi panggung selama tiga hari. Mereka adalah Bob James Trio, Cyrus Chestnut Trio, Donny McCaslin, GoGo Penguin, Gretchen Parlato, James Vickery, JMSN, John Beasley's MONK'estra, Kneebody, Knower, Louis Cole, Lucky Chops, Masego, Moonchild, Nathan East Band of Brothers, Nick Zavior, Peter White, R+R = Now, Ron King Big Band, Sinéad Harnett, The Funky Knuckles, The Soul Rebels, The Suffers dan Tony Monaco Trio.
Puro Mangkunegaran Solo mempersembahkan festival musik jazz pertama yang diselenggarakan oleh Kerajaan di Jawa yang menggambarkan akulturasi budaya modern dan tradisional. Pementasan bertajuk Mangkunegaran Jazz Festival 2019 ini akan digelar pada Jumat-Sabtu (29-30/3/2019) di Lapangan Kavallerie-Artillerie Pamedan, Puro Mangkunegaran. Menurut rilis yang diterima Tribun, Senin (113), event bertema Serat Waragasa (Jiwa, Raga, dan Rasa) ini akan menampilkan seni khas Puro Mangkunegaran, pertunjukan musik, berbagai kuliner, dan instalasi seni. "Untuk melihat acara ini tidak dipungut biaya alias gratis," kata Founder Mangkunegaran Jazz Festival, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Pihak penyelenggara memperkirakan Mangkunegaran Jazz Festival 2019 akan dihadiri antara 10.000 orang-15.000 orang pengunjung. "Hal ini mengacu pada keberhasilan Road to Mangkunegaran Jazz Festival pada 24-25 November 2018 lalu," kata Heru Mataya. Informasi yang diperoleh, venue acara mendatang, yakni Gedung Kavallerie-Artillerie, yang terletak di Lapangan Pamedan Puro Mangkunegaran, dibangun 1874 pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunagoro IV. Gedung bersejarah ini dahulu digunakan sebagai barak Legiun Mangkunegaran. Adapun Legiun Mangkunegaran dibentuk pada masa pemerintahan KGPAA. Mangkunagoro II.
Sedangkan Lapangan Pamedan dahulu digunakan sebagai tempat latihan dan pusat kegiatan Legiun Mangkunegaran. Legiun Mangkunegaran merupakan unit militer Asia paling modern pada masanya dan diakui oleh Napoleon Bonaparte. Adapun Mangkunegaran atau Praja Mangkunegaran Surakarta didirikan pada 17 Maret 1757 setelah Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) berjuang selama sekitar 16 tahun, dan ditandatanganinya Perjanjian Salatiga. Pangeran Sambernyawa berhasil menaklukkan berbagai daerah di Pulau Jawa. Pangeran Sambernyawa merupakan raja pertama di Puro Mangkunegaran, bergelar KGPAA Mangkunagoro I. Puro Mangkunegaran berdiri kokoh hingga saat ini pada pemerintahan KGPAA. Mangkunagoro.