Seorang pendaki yang belum diketahui identitasnya, ditemukan tewas di bawah puncak Gunung Sumbing, kawasan Watu Kasur hutan lindung Perhutani, Rabu (3/12/2014). Setelah dievakuasi, petugas langsung membawa mayat laki-laki itu ke RSK Ngestiwaluyo untuk menjalani Visum et repertum.
Asisten Perum Perhutani, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Cahyono mengatakan pendaki asal Magelang melaporkan ke pos pendakian bahwa dirinya melihat sesosok mayat di lereng gunung Sumbing Rabu sekitar pukul 05.30 WIB, yang kemudian diteruskan pada kepolisian, tim SAR, BPBD, PMI dan TNI. Danramil Bulu Kapten Infanteri Suripto mengatakan, setelah mendapat informasi tentang kejadian tersebut, dia bersama anggota langsung ikut membantu proses evakuasi jasad.
Dikatakan, petugas dari perhutani terlibat dalam pencarian itu, terutama petugas yang ada di Resor Pemangku Hutan (RPH) Kacepit. Petugas terlibat karena lokasi temuan mayat sebagai wilayah kerja dari Perhutani. Lamanya evakuasi karena terkendala cuaca dan hujan yang terus mengguyur sepanjang siang hingga sore. Hingga pukul 15.30 WIB, posisi terakhir evakuasi jenazah berada di Pos 3 Sumbing yang masih cukup jauh untuk mencapai perkampungan terdekat, yakni Dusun Kacepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu.
Komandan Koramil Bulu, Kapten Inf Suripto, mengatakan, mayat pendaki ditemukan tergeletak di hutan lindung, tidak jauh dari puncak Gunung Sumbing. Tim langsung mengevakuasi kebawah untuk menjalani visum et repertum. "Kami belum mengetahui identitas korban, kami masih mencarinya," katanya. Koordinator evakuasi SAR Temanggung mengatakan korban tidak membawa peralatan dan perbekalan untuk mendaki gunung Sumbing. Diduga korban kedinginan dan kelaparan saat pendakian hingga kemudian sakit dan pingsan.
"Korban seorang diri, maka saat sakit tidak ada yang menolong," katanya. Sejauh ini belum ditemukan identitas korban. Jasad yang masih proses evakuasi tersebut diduga bukan pendaki. Hal itu diketahui dari kondisi pakaian serta di sekitar korban yang tidak terdapat alat-alat pendakian.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto, mengatakan bahwa hasil identifikasi sementara korban diperkirakan berusia 30 tahun dan tidak membawa kartu identitas. Tidak ada luka pada tubuh korban, saat ditemukan korban telanjang dada dan berposisi meringkuk, serta sarungnya tidak dipakai. "Memang ada laporan orang hilang dari Kaliangkrik Magelang, tetapi kami masih mengkonfirmasinya," katanya.