Presiden Jokowi resmi melantik lima menteri baru dan satu pejabat setingkat menteri yang menggantikan posisi orang-orang lama di kabinetnya pada Rabu (12/8/2015). Menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja ini di antaranya mengisi pos Menko Polhukam dan Sekretaris Kabinet.
Nama-nama yang masuk ke dalam jajaran menteri hasil reshuffle kabinet Kerja adalah Darmin Nasution (Menko Perekonomian), Rizal Ramli (Menko Maritim), Luhut Panjaitan (Menko Polhukam), Thomas Lembong (Menteri Perdagangan), Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), dan Sofyan Djalil yang dipindahkan menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Desakan agar Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet kerjanya, sudah muncul sejak awal pemerintahan. Dan hari ini, setelah isu reshuffle menggelembung sejak Rabu pagi, akhirnya perubahan itu terjadi. Dalam pelantikan yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta pukul 13.30 WIB, Presiden Jokowi mengumumkan enam menteri ‘baru’ adalah,
1. Darmin Nasution ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.
2. Rizal Ramli ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
3. Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
4. Thomas Lembong ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel.
5. Pramono Anung ditunjuk sebagai Menteri Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjojanto.
6. Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggantikan Andrinof Chaniago.
Dari enam nama yang muncul, yang paling menggelitik adalah posisi Pramono Anung. Politisi senior PDI Perjuangan ini mendapatkan posisi yang sebelumnya dimiliki Andi Widjojanto. Sekretaris Kabinet adalah posisi sentral, dan sepanjang awal pemerintahan Jokowi, kerap disorot karena beberapa pernyataan kontroversial Andi Widjojanto.
Sementara itu, Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat posisi Kepala Staf Kepresidenan RI, mendapatkan tugas di pos Menko Polhukam. Ia juga menggantikan sosok yang cukup memancing perdebatan di awal pemerintahan Jokowi, Tedjo Edi Purdijatno.