Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat di beberapa negara, menjelang akhir pertemuan para petinggi Federal Reserves alias The Fed yang diyakini bakal dilanjutkan dengan pengumuman kebijakan suku bunga negara Barrack Obama tersebut.Pada akhir perdagangan di New York, Selasa (27/10) atau Rabu pagi waktu Indonesia, euro jatuh ke US$ 1,1040 dari sebelumnya US$ 1,1046. Kemudian poundsterling Inggris turun menjadi US$ 1,5307 dari sebelumnya US$ 1,5347 pada sesi sebelumnya. Terhadap franc Swiss, dolar AS menguat menjadi 0,9862 franc dari sebelumnya 0,9835 franc.
Penguatan dolar AS juga terjadi terhadap dolar Australia yang turun menjadi US$ 0,7195 dari sebelumnya US$ 0,7249. Di Jepang, sebanyak 120,32 merupakan harga beli per US$ 1, lebih rendah dari 121,05 yen pada sesi sebelumnya. Pada penutupan perdagangan di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melansir kurs tengah kemarin di angka Rp 13.626 per dolar, melemah dari posisi sebelumnya Rp 13.643 per dolar.
Kantor Berita Antara mencatat, The Fed memulai pertemuan dua hari untuk membahas kebijakan moneter AS pada Selasa (27/10) dan diharapkan memberikan informasi tentang waktu kenaikan suku bunga dalam pernyataannya setelah pertemuan selesai pada Rabu (28/10). Para analis mengatakan kebanyakan investor mengantisipasi bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga sampai 2016. (gen/Antara
