Soraya Abdullah sedang menjadi bahan perbincangan hangat di social media. Beberapa media online ramai–ramai memuat berita wanita bercadar ini. Rasa penasaran publik semakin tinggi, terhadap wanita misterius dengan cadar hitam, seakan menutupi tabir jati diri dari jangkuan publik. Bahkan keyword Soraya Abdullah sejak Senin malam (13/04) masuk dalam daftar Google Hot trends dengan jumlah searching 20.000 penelusuran. Hingga kini Rabu 21 Oktober 2015 telah mencapai 100.000 penelusuran di Google trend.
Wanita bercadar ini tenar setelah Indra L Brugman memposting sejumlah foto menampakan kemesaran antara dirinya dan wanita tersebut. Publik pun menduga bahwa artis blasteran Sunda Belanda kini sudah menikah dengan wanita bercadar yang belakangan ini diketahui bernama Soraya Abdullah Balvas. Nama Soraya Abdullah kembali jadi pergunjingan publik setelah foto-fotonya tersebar di akun Instagram milik artis Indra L. Bruggman. Dalam akun tersebut, ada dua foto yang diunggah. Dua foto perempuan bercadar hitam yang diduga Soraya Abdullah bersama Indra L Bruggman. Foto pertama keduanya sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan, sedangkan foto lain terlihat kedekatan mereka.
Soraya Abdullah bukan orang baru dalam dunia hiburan di Indonesia. Namun, bagi remaja sekarang belum tentu mengenal siapa Soraya Abdullah itu. Sekadar membalik kisah, Soraya Abdullah lahir di Jakarta, 3 Agustus 1978. Ia pernah mengenyam pendidikan di Akademi Sekretaris Don Bosco hingga selesai. Karier Soraya dalam dunia hiburan tergolong kinclong. Sejumlah sinetron, film, dan iklan pernah ia bintangi. Ia pernah bermain dalam sinetron Kerinduan, Air Mata Terakhir, Jangan Ucapkan Cinta, Tersanjung, hingga Gerhana, sedangkan film layar lebar Tato.
Aya, begitu ia akrab disapa, pernah tergoncang kehidupannya akibat perceraiannya dengan dokter gigi bernama Marik Guizot. Dari perkawinan itu, Soraya dikaruniai dua anak: Muhammad Senarai Ikhtiar dan Siti Aisyiah Az-Zahra Putri. Anak pasangan Abdullah Saleh Balvas dan Sallymah itu kemudian dilarikan ke Pesantren Al-Ihya di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Selama 40 hari ia di pondok pesantren pimpinan KH. M. Husni Thamrin. Sejak keluar dari pesantren, Aya memutuskan untuk mengenakan jilbab. Soraya kian mendalami Islam dengan berkuliah STID Al-Hikmah mengambil Jurusan Komunikasi dan Penyiaran.