Penanganan kasus orang hilang di Yogyakarta harus dipilah kasus per kasus. Tidak semua orang hilang berkaitan dengan Gerakan Fajar Nusantara alias Gafatar. Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Eko Riyadi, di Yogyakarta, Selasa 19 Januari 2016. Dia beralasan, secara lembaga, Gafatar telah membubarkan diri.
Karena itu dosen Fakultas Hukum UII ini, bilang ada kasus yang kemungkinan beda dalam setiap permasalahan dan mencatut Gafatar. Negara diminta memastikan tindakan yang dilakukan bekas pengikut Gafatar diproses secara hukum. Contohnya kasus yang melibatkan dokter Rica Tri Handayani. Tindakan dua orang yang membujuk dan mengajak dokter Rica pergi, murni tindak kriminal. Sebab, pelaku juga menguasai keuangan dokter Rica dan mengajaknya pergi dari keluarganya.
Dalam kasus yang diduga mencatut Gafatar, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta memperoleh puluhan laporan orang yang diduga hilang. Setidaknya, ada 78 laporan yang masuk ke Polda DIY hingga Senin, 17 Januari lalu. Dari 78 kasus itu, Polda baru menemukan sebanyak lima orang. Termasuk dokter Rica, Faza Anangga Novansyah, dan tiga orang lainnya asal Yogyakarta.
Laporan orang hilang ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta terus bertambah. Sampai dengan Senin (18/01/2016), sudah ada 78 orang yang dilaporkan hilang. Total laporan orang hilang sampai dengan saat ini ada 78 orang. Warga yang dilaporkan hilang ini dari berbagai wilayah di DIY. Awal setelah dr Rica ditemukan ada 41 laporan orang hilang. Minggu kemarin ada tambahan lagi jadi totalnya 78 orang yang dilaporkan hilang.
Saat ini pihak kepolisian masih memilah-milah antara kasus orang hilang yang masuk ranah pidana atau tidak. Selain itu, juga masih didalami apakah masuk organisasi tertentu atau tidak. Masih perlu kita dalami lagi. Tapi intinya semua laporan akan kita terima dan tindaklanjuti sebagai pelayanan terhadap masyarakat. Sementara itu, perihal Faza Anggara yang dilaporkan oleh keluarganya hilang, sudah ditemukan dan Posisinya saat ini ada di Kalimantan Barat.