Pemerintah memastikan pengumuman honorer kategori dua (K2) diumumkan Rabu (5/3). Saat ini pihak Panselnas tengah merapatkan data honorer K2. Hasilnya itu kemudian akan dilaporkan kepada presiden.
"Insya Allah besok siang, pengumuman kelulusan honorer K2 akan kita tayang di website. Datanya masih sementara dilihat lagi dan besok akan diamankan oleh Lemsaneg," kata Bima Haria, Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) di media center Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Selasa (4/2).
Keterlibatan Lemsaneg, lanjutnya, untuk mengamankan datanya agar tidak disalahgunakan oleh calo. Karena bisa saja calo mengupload datanya, kemudian menggantinya dan dijual ke honorer.
"Data yang kita umumkan sudah dalam bentuk PDF yang sudah dikunci oleh Lemsaneg dan tinggal mengklik instansi mana saja. Nanti akan keluar nama-nama honorer yang lulus saja. Jadi tidak seperti pelamar umum, bisa dilihat semuanya," tandasnya.
Forum Honorer Indonesia (FHI) mengimbau agar seluruh tenaga honorer kategori dua (K2) bersikap tenang dalam menunggu pengumuman kelulusan, yang hingga Rabu (5/2) petang ini belum juga dipublikasikan. Seluruh honorer diminta menciptakan suasana yang baik, nyaman, dan aman.
"FHI mengimbau dan mengajak kepada seluruh tenaga honorer untuk dapat menahan diri dan bijak menerima hasil pengumuman K2," kata Ketua Dewan Pembina FHI Pusat Hasbi dalam surat elektroniknya yang diterima JPNN, Rabu (5/2).
Jika ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan, lanjutnya, honorer dapat menempuh jalur serta prosedur yang telah ditentukan pemerintah.
Hasbi mengharapkan seluruh anggota dan pengurus FHI untuk membantu pemerintah menyosialisasikan, memberikan pemahaman alur serta mekanisme sistim rekrutmen CPNS dari honorer tertinggal (K1 dan K2). Di samping UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkaitan dengan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Hal ini penting untuk memberikan informasi secara utuh agar dapat dipahami seluruh tenaga honorer dalam penyelesaian K1 dan K2," ucapnya.
Ditambahkan Hasbi, FHI akan memberikan bantuan advokasi guna memfasilitasi tenaga honorer jika ada hal-hal yang dianggap perlu dalam menyelesaikan permasalahan K1 dan K2.
Dia juga mengharapkan seluruh Korwil, Korda, anggota, pengurus dan irganisasi lain yang mendukung perjuangan FHI untuk melakukan inventarisasi masalah di daerah masing-masing untuk ditindaklanjuti guna disampaikan kepada pemerintah agar dapat ditangani dengan baik. (esy/jpnn)