Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menerima mahasiswa baru sebanyak 3.755 orang yang dibuka melalui dua jalur resmi. Saat ini para peserta yang telah mengikuti ujian tertulis pada 9 Juni 2015 lalu hanya tinggal menunggu hasilnya. Pengumuman ujian akan dilaksanakan pada hari ini Kamis (9/7/2015).
Sebanyak 40 persen kursi untuk para peserta SBMPTN. Melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini ITB menerima sebanyak 2.253 mahasiswa atau 60 persen dari total keseluruhan. Sementara itu, melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan terpilih 1.502 siswa atau 40 persen dari jumlah keseluruhan siswa yang diterima masuk di ITB.
Adapun proses seleksi SBMPTN memiliki perbedaan dengan SNMPTN yang menggunakan nilai rapor dan prestasi di sekolah sebagai tolak ukur diterima atau tidaknya. Pada SBMPTN, para peserta yang gagal dapat berjuang kembali untuk mengejar impiannya masuk ke PTN favoritnya dengan mengikuti ujian tertulis. Seperti tahun sebelumnya, ITB Kampus Ganesha akan menjadi salah satu lokasi pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN 2015. Lokasi tersebut juga menjadi sekretariat panitia SBMPTN wilayah Bandung.
Selain itu, panitia SBMPTN juga memfasilitasi para siswa difabel yang mengikuti ujian tersebut. Sebanyak 22 siswa difabel mengikuti seleksi yang diselenggarakan di Gedung Yusuf Panigoro, Labtek VII, ITB. Melalui jalur SBMPTN 2015 para pesera akan mengikuti ujian yang terbagi menjadi tiga sesi. Tes Kemampuan Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek), serta Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum) menjadi ujian yang wajib diikuti oleh para peserta.
SBMPTN juga memfasilitasi siswa difabel untuk dapat bersaing memperebutkan kursi di PTN. Pada SBMPTN Panlok Bandung, tercatat ada 22 siswa difabel yang mengikuti seleksi, dengan rincian 2 orang tuna wicara, 10 orang tunanetra, 8 orang tunanetra, dan 2 orang tuna daksa. Untuk Panlok Bandung, seleksi peserta difabel dipusatkan di Gedung Yusuf Panigoro (Labtek VII) ITB. Tidak ada perbedaan sistem seleksi untuk siswa difabel, selain bahwa dalam seleksinya mereka diberikan fasilitas khusus, seperti pengawas yang membacakan soal dan memasukkan jawaban untuk peserta tunanetra.