Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) mencatatkan tinta emas untuk menjadi yang pertama setelah berhasil mendaratkan robot ruang angkasanya, Philae, di komet 67 P/Chrurymov-Gerasimenko atau 67 P/CG. Meski detik-detik saat akan melakukan pendaratan sempat ada permasalahan pada sistemnya.
Manajer Pendaratan Philae di DLR German Aerospace Center, Stephan Ulamec, mengatakan gas pendorong saat melakukan pendaratan tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga pihaknya berupaya untuk tidak melakukan kesalahan pada fase tersebut. "Kami memerlukan beberapa keburuntungan agar tidak mendarat di sebuah batu atau lereng curam di 67P/CG," ujar Ulamec dikutip dari Fox News, Kamis, 13 November 2014. Philae sempat mendarat tak sempurna. Pancang yang didesain untuk jangkar Philae gagal untuk mengembang. Pihak ESA mempertimbangkan upaya untuk memastikan pendaratan tidak membuat Philae melayang kembali di angkasa.
Menurut ESA, meski pendaratan tidak sukses, misi yang diluncurkan sejak 2004 itu dipastikan tidak akan gagal. Rosetta diyakini bisa menyelesaikan 80 persen masalahnya sendiri. Pendaratan Philae menjadi klimaks setelah misi proyek ESA ini berlangsung selama satu dekade lamanya. Misi dengan dengan anggaran yang mencapai US$1,62 miliar tersebut seolah terbayar lunas dengan kesuksesan pendaratan Philae di komet 67 P/CG.
Setelah berhasil mendaratkan robot ruang angkasanya, ESA kini dihadapkan pada tantangan baru. Pasalnya, Philae harus selalu terhubung secara real time meski jarak komet dengan Bumi mencapai 311 juta mil atau 500 juta kilometer. Komet seluas sekitar 2,5 mil atau 4 kilometer ini akan dijelajahi oleh Philae untuk mendapatkan gambaran informasi mengenai asal usul tata surya pada komet tersebut yang sudah berusia 4,5 miliar tahun. Komet tersebut terbentuk dari susunan debu dan es. Diketahui, robot ruang angkasa, Philae, mencapai komet 67 P/CG dengan bantuan dari pesawat antariksa Rosetta milik ESA. Peluncuran itu dilakukan pada 12 November 2014 pukul 06.00-08.30 waktu setempat atau pukul 21.00-23.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Philae adalah sebuah robot pendarat European Space Agency yang menyertai Rosetta pesawat ruang angkasa nya. Hal ini dirancang untuk mendarat di Comet 67P/Churyumov-Gerasimenko tak lama setelah kedatangan pada tahun 2014. Pada 12 November 2014, robot tersebut berhasil mencapai inti komet. Instrumen tersebut diharapkan dapat memperoleh gambar pertama dari permukaan komet dan menjadikan analisis in situ pertama dalam menjelaskan komposisi dari komet. Robot tersebut diberi nama berdasarkan Pulau Philae yang terletak di Sungai Nil, di mana sebuah obelisk ditemukan beserta dengan Batu Rosetta.
Jenis misi Pendarat di komet
Operator European Space Agency
COSPAR ID PHILAE
Situs web www.esa.int/rosetta
Durasi misi 1–6 minggu (rencana)
Karakteristik
Massa luncur 100 kg (220 lb)[1]
Massa muatan 21 kg (46 lb)[1]
Dimensi 1 × 1 × 0.8 m
(3.3 × 3.3 × 2.6 ft)[1]
Tenaga 32 watt pada 3 SA[2]
Awal misi
Tanggal luncur 2 Maret 2004, pukul 07:17 UTC
Roket Ariane 5G+ V-158
Tempat peluncuran Kourou ELA-3
Kontraktor Arianespace
Instrumen
APX Alpha: Alpha Particle X-ray Spectrometer
ÇIVA: Comet nucleus Infrared and Visible Analyzer
CONSERT COmet Nucleus Sounding Experiment by Radiowave Transmission
COSAC: COmetary SAmpling and Composition
MUPUS: Multi-Purpose Sensors for Surface and Subsurface Science
PTOLEMY: gas chromatograph and medium resolution mass spectrometer
ROLIS: ROsetta Lander Imaging System
ROMAP: ROsetta lander MAgnetometer and Plasma monitor
SD2: Sample and Distribution Device
SESAME: Surface Electric Sounding and Acoustic Monitoring Experiment