Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menerima 3065 calon mahasiswa baru melalui jalur ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016. Untuk bisa lolos diterima UNS butuh perjuangan yang kuat karena setiap kursi diperebutkan 23 pendaftar. Seluruh pendaftar yang berminat masuk UNS tercatat 72. 109 orang. Jadi ratio perbandingan1: 23, jelas Prof Drs Sutarno MSc PhD, ketua panitia lokal UNS Solo, Selasa (29/6). UNS urutan keempat perguruan tinggi yang diminati pendaftar. Pergurun tinggi terbanyak peminatnya Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung ujian tulis SBMPTN diikuti 93046 peserra, disusul Universitas Brawijaya 84.746 peserta dan Univeritas Hasanuddin 73.311 peserta. UGM dan Undip dibawah UNS masing-masing 70.707 dan 64.459. Sementara dari sekian banyak program studi di UNS yang paling ketat adalah masuk Farmasi. Kemudian yang kedua Informatika, Manajemen, Akuntansi dan Perencanan Wilayah Kota.
Usai pelaksanaan dan diumumkannya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2016, Universitas Gadjah Mada (UGM) masih membuka pendaftaran Ujian Tulis (Utul) Sekolah Vokasi Gelombang 2. Panitia Pusat SBMPTN telah mengumumkan hasil (SBMPTN) 2016 pada Selasa (28/6). Universitas Gadjah Mada menerima 2.087 calon mahasiswa baru (termasuk 263 orang Bidikmisi) dengan rincian diterima di prodi-prodi Saintek 1.457 orang dan di prodi-prodi Soshum 630 orang. Jumlah calon mahasiswa baru yang diterima tersebut merupakan hasil seleksi dari 70.707 orang peminat UGM yang terdiri dari 43.484 pendaftar di prodi Saintek dan 27.223 pendaftar di prodi Soshum. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Iwan Dwiprahasto menyampaikan, Jalur Ujian Tulis (UTUL) Sekolah Vokasi Gelombang 2 dibuka sampai dengan tanggal 11 Juli 2016. Tes dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016 di Yogyakarta. Informasi selengkapnya mengenai Ujian Tulis (UTUL) Sekolah Vokasi Gelombang 2, dapat dilihat di laman um.ugm.ac.id.
Universitas Padjadjaran akan meningkatkan jenjang pendidikan diploma III menjadi diploma IV mulai tahun akademik 2016/2017. Tujuannya agar mahasiswa yang masuk jenjang diploma bisa meneruskan pendidikan ke jenjang pascasarjana. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arry Bainus menuturkan, sejak Unpad menutup program ekstensi untuk jenjang S1, mahasiswa diploma III tidak punya sarana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2. Pendidikan mahasiswa diploma III terhenti pada jenjang diploma III. Unpad menilai peningkatan jenjang diploma III menjadi diploma IV dapat membuka jalan bagi mahasiswa jenjang diploma yang ingin meneruskan pendidikan ke jenjang S-2. Gelar sarjana terapan yang didapat lulusan diploma IV setara gelar sarjana S-1. Perbedaan antara diploma IV dengan S-1 terletak pada kurikulumnya. Porsi pemberian keterampilan lebih banyak ketimbang teori dalam kurikulum. Sebanyak 70 persen kurikulum akan diisi keterampilan, 30 persen sisanya teori.