Hasil Quick Count Pilkada 

Puasa 1 Ramadhan 2019 Jatuh Tanggal Berapa

Puasa Ramadhan 2019 Jatuh pada Tanggal BerapaPenentuan Awal Puasa 1 Ramadan 1440 H, Apakah NU dan Muhammadiyah Serentak? Awal puasa yakni 1 Ramadhan 1440 H atau Ramadhan 2019 antara NU dan Muhammadyah bersamaan menurut prediksi LAPAN. Ya, penentuan 1 Ramadhan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi bakal serentak? Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ternyata sudah membuat analisa. Tinggal menghitung hari lagi umat Islam akan menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 2019. Lantas, kapan 1 Ramadhan 2019 atau 1 Ramadhan 1440 Hijriah mulai?

Organisasi Islam besar di Indonesia Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1440 Hijriah atau 1 Ramadhan 2019. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 2019 atau 1440 Hijriah jatuh pada Senin, 6 Mei 2019. Selain awal Ramadan, PP Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah yang jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019 M. Keputusan tersebut dikeluarkan PP Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2019 tentang Penetapan Hisab Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah 1440 Hijriah.

Hasil Pemantauan Hilal dan Rukyat para ulama sebagai patokan awal Ramadhan menunggu Hasil Sidang Isbat MUI dan Depag atau Pemerintah untuk Penentuan awal Puasa 1 Ramadhan 1440 H di tahun 2019 ini. Kalender Jadwal imsakiyah bulan Ramadhan 1440 H tahun 2019 pun mengikuti kalender jadwal shalat resmi yang dikeluarkan Kementrian Agama atau Pemerintah Indonesia. - Hasil Sidang Isbat puasa 2019
Baca SelengkapnyaPuasa 1 Ramadhan 2019 Jatuh Tanggal Berapa

Hasil Sidang Isbat Tertutup Idul Fitri 1436 Hijriah

Hilal Terlihat di Pelabuhan RatuKementerian Agama akan menggelar sidang isbat, Kamis (16/7/2015), guna menentukan kepastian hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan optimistis bahwa tim yang ditugaskan untuk memantau posisi hilal dapat memberikan kepastian mengenai 1 Syawal.

"Optimisme ini sebuah kemungkinan, makanya kita lihat dulu posisi hilal, lalu shalat dan mendengar laporan pelaku rukiah yang disumpah untuk menjalankan tugasnya. Kalau ada salah satu yang melihat hilal, maka sidang isbat bisa menyepakati sudah masuk 1 Syawal, maka besok kita bisa shalat Idul Fitri," ujar Lukman sebelum menggelar sidang isbat di Gedung Kemenag, Jakarta, Kamis petang.

Sidang isbat akan digelar tertutup. Sebelum persidangan dimulai, akan ada paparan dari pakar astronomi hisab dan tim rukiah untuk menjelaskan posisi terakhir hilal sebagai acuan sidang. Paparan tersebut tidak hanya berdasarkan pantauan dari dalam negeri, tetapi juga dari berbagai belahan dunia.

"Akan dilihat, tingginya berapa, derajatnya berapa. Baru bisa ditentukan dalam sidang," kata Lukman. Sidang isbat ini diikuti oleh pakar astronomi, perwakilan-perwakilan organisasi masyarakat Islam, dan duta besar negara-negara Islam yang bertugas di Indonesia.

Tim Hisab Rukyat Kemenag RI menyatakan posisi bumi dan matahari telah sejajar (Ijtimak) sejak pukul 08.24 WIB. Secara metode hisab, tinggi hilal sudah melebihi 2 derajat yakni 3,11 derajat.

"Hasil tim kerja hisab di Batam untuk markas Pelabuhan Ratu, dari 23 metode semuanya mengatakan Itjimak terjadi pada Kamis 16 Juli 2015 pukul sekitar 08.24 WIB. Semua mengatakan dengan ketinggian sangat signifikan di atas 2-3 derajat," ujar Ketua Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, Cecep Nurwendaya saat memaparkan data hisab di Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/7/2015).

"Dari 23 metoda yang dihimpun oleh Kemenag dalam temu kerja di Batam memutuskan awal syawal 1436 H jatuh pada Jumat besok, tercermin dari taklim standar Indonesia yang beredar," imbuhnya.

Meski secara hisab besok memasuki 1 Syawal, namun pihaknya belum secara memastikan. Sebab, perlu melewati proses rukyat terlebih dulu untuk mengumpulkan informasi hilal dari beberapa titik wilayah Indonesia.

"Hisabnya sudah ada, tinggal rukyatnya. Dengan metode standar sistem hisab rukyat matahari terbenam di Pelabuhan Ratu tinggi hilal 3,11 derajat," terang Cecep.

"Jika ada yang melaporkan hilal sebelum matahari terbenam, mustahil itu. Hilal tidak mungkin dapat terlihat setelah hilal terbenam," tegas dia.

Saat ini tim astronomi masih mengumpulkan informasi dan data dari 116 titik yang merukyat di Indonesia. Informasi sementara sampai dengan pukul 08.24 WIB, di Pelabuhan Ratu pada saat glurub tinggi hilal Mar'i mencapai 3,11 derajat.

Jarak busur bulan dari matahari 5,72 derajat. Beda Azimuth bulan-matahari 4,80 derajat. Umur hilal 9 jam 26 menit 52 detik. Fraksi iluminasi hilal 0,32 persen.

"(Tinggi hilal di 3,11 derajat) Disahkan karena berhasil dilihat oleh 6 orang saksi. Namun ini masih harus dibicarakan lagi untuk mencapai kesepakatan bersama. Intinya bersabar kalau setiap Swayal harus melihat bukti otentik, itu tidak mudah tapi harus berdasarkan pelaporan," pungkasnya. (Detik)
Baca SelengkapnyaHasil Sidang Isbat Tertutup Idul Fitri 1436 Hijriah

Jadwal Puasa Ramadhan 2015 Se-Indonesia

Doa Niat Jadwal Puasa 2015 Bandung Jakarta Surabaya Semarang YogyakartaBulan suci Ramadan 2015 - Umat Muslim di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah puasa sepanjang bulan suci Ramadhan 1436 H tahun 2015 ini. Beberapa negara memprediksi bahwa awal bulan Ramadan akan jatuh pada hari Kamis, 18 Juni 2015, dan berakhir tanggal 17 Juli 2015. Prediksi tersebut diperoleh dari ahli astronomi. Namun, munculnya hilal atau bulan baru yang menjadi tanda dimulainya puasa, berbeda-beda di setiap belahan dunia sehingga membuat awal dan akhir bulan Ramadhan dapat berselisih sekitar satu atau dua hari di masing-masing negara.

Di sejumlah negara seperti Pakistan, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Inggris, dan Qatar, jadwal dimulainya awal puasa Ramadan 2015 diprediksi berlangsung mulai tanggal 18 Juni 2015 hingga 17 Juli 2015. Sementara di Amerika Serikat dan Moroko, awal bulan Ramadan diperkirakan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 17 Juli 2015. Sedangkan di Dubai, jadwal awal Ramadan diprediksi dari tanggal 19 Juni sampai 17 Juli 2015. Di Indonesia, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melalui sidang isbat hari Selasa (16/6/2015) malam telah menetapkan jadwal awal 1 Ramadhan 1436H adalah tanggal 18 Juni 2015 dan berarti 17 Juni 2015 adalah dimulainya shalat Tarawih. Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah memutuskan bahwa awal puasa 1 Ramadan 1436 H dimulai pada hari Kamis, 18 Juni 2015, dan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015.

Berikut sejumlah aplikasi Android yang menghadirkan jadwal Imsak puasa Ramadhan 2015 dan jadwal sholat:

Aplikasi Android Waktu Sholat Indonesia
Aplikasi Android Waktu Salat, Imsakiyah, Qibla
Aplikasi Android Jadwal Sholat Adzan Kiblat
Aplikasi Android Alarm Adzan Sholat dan Kiblat
Aplikasi Android Jadwal Sholat: Adzan dan Kiblat

Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2015 via aplikasi mobile Android. Di awal bulan suci Ramadhan 2015, umat Muslim di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah puasa dalam rangka menyambut datangnya hari kemenangan pada 1 Syawal 1436H Idul Fitri 2015. Untuk memperlancar ibadah puasa, hadir sejumlah aplikasi Android yang menyajikan jadwal puasa Ramadhan 2015 beserta jadwal sholat. Penggunaan aplikasi mobile saat ini telah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Tidak hanya berguna untuk belanja atau bermain, aplikasi mobile juga dapat menjadi sarana untuk mencari berbagai informasi, termasuk informasi mengenai jadwal puasa Ramadhan 2015 serta jadwal sholat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJadwal Puasa Ramadhan 2015 Se-Indonesia

Hasil Sidang Isbat Awal Puasa Ramadhan 2015

Jadwal Puasa 1 ramadhan 2015Awal Puasa ramadhan 2015 / 1436 Hijriyah , kapankaah awal puasa 2015 kali ini ? tentunya pertanyaan ini selalu menghinggapi setiap umat muslim yang bakal menjalani Ibadah Puasa di bulan suci Romadhon , sudah menjadi rutinitas bahwasannya setiap menjelang awal puasa akan ditentukan dahulu sudah pantas kah pada hari tersebut dinyatakan satu Ramadhan ? yakni ketika mtahari terbenam dan sejumlah ahli pun meneropong sang bulan di ufuk barat , sudah kah terlihat atau kah belum . dengan penglihatan dengan tehnologi tinggi tersebut , hasil bakal dilaporkan ke pusat dimana sidang isbat dilakukan oleh sejumlah ormas Islam di Indonesia dengan Mentri Agama dan tamu tamu penting lainnya .

Kapan kah awal puasa 2015 ? jika anda mengikuti ormas Muhammadiyah tentunya scedul puasa sudah ada dari tahun ke tahun , dimana Muhammadiyah tak ikut sidang sidang isbat tersebut dan lebih memilih menggunakan scedul yang sudah mereka paten kan tentunya dengan keyakinan yang dapat mereka pertanggungjawabkan nantinya , karena aneh , satu RT atau RW puasa bisa berbeda hari , kan aneh kalo difikir dengan akal sehat .

Sementara itu untuk Ormas ormas lainnya ada yang ikut sidang isbat , biasanya yang tertib dengan aturan pemerintah dalam hal ahal seperti ini adalah NU , NU menanti arahan pemerintah dan musyawarah dalam sidang isbat tersebut untuk menentukan sikap , kapankah Puasa akan dimulai atau Sholat tarawih bisa segera dilaksanakan . Seperti halnya dengan Katib Syuriyah PCNU Pringsewu Lampung, KH Munawwir yang dilansir Nu.or.id yang mengimbau warga nya untuk menunggu hasil sidang itsbat Kementerian Agama bersama NU dan ormas Islam lainnya dalam mengawali bulan suci Ramadhan 1436 H.

Hasil sidang isbat digelar hari ini 16 Juni 2015. Hingga saat ini belum terlihat adanya hilal disejumlah daerah. Sehingga penetapan awal Ramadhan 1436 Hijriah jatuh pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2015. Hasil tersebut berdasar pemantauan hilal di Makassar. Sehingga pertanyaan kapan awal Ramadhan atau puasa pertama digelar pada 18 Juni 2015. "Oleh karenanya saat ini hilal belum terlihat. Dengan demikian 1 Ramadhan jatuh lusa tepatnya 18 Juni 2015,"kata Menteri Agama, Lukman Hakim. Awal Ramadhan 2015 memang sudah diprediksi serentak tahun ini.

Ormas Muhammadiyah juga telah mengumumkan bahwa awal Ramadahn 1436 H jatuh 18 Juni 2015. Hasil pantauan terbaru juga tak melihat hilal di Yogyakarta, Medan dan Banten. Sehingga tanggal 17 Juni 2015 masih dalam bulan Sya'ban. Memang sebelumnya LAPAN juga telah memprediksi awal Ramadhan 18 Juni 2015.
Baca SelengkapnyaHasil Sidang Isbat Awal Puasa Ramadhan 2015

Jadwal Puasa Ramadhan 2013 - 1434 H

jadwal puasa ramadhan 2013 - http://rukyatulhilal.org/imsakiyah/index.php

Sahur adalah salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan umat muslim pada saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Di Indonesia, banyak orang menjadikan jadwal imsak sebagai penanda batas waktu antara sahur dan mulai berpuasa. Meskipun sebenarnya batas santap sahur adalah adzan Subuh, bukan imsak.

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui jadwal imsak di bulan puasa Ramadan, Anda dapat menginstal aplikasi bernama Imsakiyah Widget. Aplikasi ini berisi informasi jadwal sholat lima waktu dan imsak Ramadhan 1434H yang mencakup 496 kota di Indonesia dan detil informasi sholat 5 waktu yang bisa dipilih berdasarkan tanggal.

Aplikasi buatan Trustudio ini juga dapat memberikan informasi waktu sholat berikutnya secara otomatis. Jadwal imsak yang ada pada aplikasi ini diperoleh dari situs RukyatulHilal.org.

Aplikasi berukuran 1,2 MB ini tersedia secara gratis dan dapat di-download melalui Google Play Store. Saat ini versi aplikasi Imsakiyah Widget sudah mencapai versi 3.1, dengan update terakhir 8 Juli 2013 lalu. Aplikasi ini dapat diinstal di perangkat dengan sistem operasi Android 2.1 Eclair ke atas. (dew)


Jadwal Puasa 2013: Aplikasi Android Offline Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1434 H

Jadwal Puasa 2013 adalah aplikasi Android di Google Play yang hadirkan jadwal imsakiyah Ramadhan 1434 H untuk seluruh wilayah di Indonesia. Menariknya dari aplikasi ini, kita bisa menggunakannya secara offline.

Ini berarti penggunaan aplikasi tersebut tidak perlu membutuhkan koneksi internet. Setelah diunduh dan instal, meski dalam kondisi offline, Anda tetap bisa mengetahui jadwal imsak dan buka (mahgrib) selama bulan Ramadhan.

Jadwal Puasa 2013 didesain dengan tampilan simple dan elegan. Selain jadwal imsakiyah, aplikasi ini juga lampirkan jadwal sholat Subuh, Dhuhur, Asar, Magrib, dan Isya’.

Sejauh ini telah menerima 29 review dari pengguna Android dan peroleh lima bintang (rating) oleh 23 pengguna. Rata-rata mereka puas dengan kemampuan aplikasi ini.

Namun ada kelemahan yang dikeluhkan pengguna. Jadwal Puasa 2013, tidak mendukung widget. Mereka juga meminta aplikasi ini tersedia notifikasi berupa adzan.

Sedangkan review masukan dari pengguna lain menulis jika salah satu zona waktu yang ditampilkan di aplikasi Jadwal Puasa 2013 meleset 10 menit. Itu terjadi untuk daerah di Pontianak.

Di Google Play, Jadwal Puasa 2013 baru masuk pada 8 Juli 2013 lalu di versi 1.1.1. Aplikasi ini berjalan di Android 2.2 ke atas dan telah diinstal hingga 1.000 pengguna Android. Miliki kapasitas 352 KB, Jadwal Puasa 2013 bisa diunduh gratis di sini.


Siapa yang paling ditunggu selama bulan puasa? Jawabanya adalah Selamat. Tepatnya "Selamat Berbuka Puasa" yang muncul di layar televisi sesaat setelah azdan Magrib.

Tapi kini anda mungkin tak perlu lagi harus nongkrong di depan TV sekadar menunggu waktu buka puasa. Telpon seluler menyediakan banyak aplikasi seputar puasa. Mulai, jadwal buka puasa, saat imsak, jadwal sholat, atau bahkan menunjukkan tempat terdekat dari posisi andauntuk berbuka puasa. Berikut beberapa aplikasi di android terkait puasa yang bisa diunduh di Play Store jika kita mencari dengan kata kunci "jadwal puasa" atau "jadwal imsak":



1. Jadwal Imsakiyah 1434H /2013

Aplikasi Gawegawe Studio ini berisi jadwal Imsak, Subuh, Terbit, Dhuha, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya' ke dalam sebuah tabel Jadwal Ramadhan sebulan penuh. Jika sudah menginstal aplikasi ini, maka dapat dibuka walau tidak menggunakan akses ke Internet. Terdapat kurang lebih 409 kabupaten, 1 kabupaten administrasi, 93 kota, dan 5 kota administrasi yang terdapat di Indonesia berada di dalam Aplikasi Imsakiyah Indonesia version 1.0 ini . Namun untuk mengetahui jadwal, kita harus mencari kota tujuan, sehingga agak menyulitkan jika kota tujuan berada di bawah. Saat kita keluar aplikasi dan membuka kembali, kita harus memilih kembali kota yang dituju. Hal ini mungin karena aplikasi tidak menggunakan internet saat dibuka sehingga tidak otomatis menditeksi keberadaan hp.



2. Jadwal Puasa 2013

Aplikasi ini mirip dengan Jadwal Imsakiyah 1434H /2013 hanya tampilannnya saja yang berbeda. Seperti Jadwal Imsakiyah 1434H /2013, Jadwal Puasa 2013 tidak membutuhkan koneksi internet (offline), dan bersumber dari Kementrian Agama Republik Indonesia. Namun dalam memilih lokasi agak lebih mudah. Setelah kita menentukan kota tujuan dan kemudian menutup aplikasi, maka jika kita membuka kembali maka jadwal puasa kota tujuan terakhir yang akan terbuka.



3. Jadwal Sholat Indonesia

Disebutkan, aplikasi GITS Indonesia ini membantu Anda mengetahui jadwal sholat di Indonesia, sehingga ibadah anda dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Dengan menggunakan lokasi Anda saat ini, aplikasi ini dapat menentukan jadwal sholat yang dilengkapi dengan alarm yang dapat diset dengan bebas. Jika melihat "screenshoot" , telihat ada waktu imsak. Namun saat diinstall, jadwal imsak tidak ada. Tidak diketahui mengapa hal tersebut terjadi.



4. Sahabat Ramadhan

Aplikasi JASA UPLOAD APP ini berisi beberapa menu yakni:

* Sahabat Ramadhan (antara lain hal terkait pengertian atau tata cara puasa, zakat fitrah, sholat id dan lebaran)

* Jadwal Imsakiyah

* Keutamaan Ramadhan



5. Buka Dimana

Aplikasi OnebitMobileBuka ini akan menunjukkan tempat buka puasa yang paling dekat dari posisi kita. Aplikasi ini bisa menemukan restoran dan tempat makan untuk buka puasa. Disebutkan aplikasi ini dikembangkan menggunakan API dari Urbanesia - layanan city directory dengan lebih dari 220.000 bisnis di Jakarta dan Indonesia. BukaDimana dapat digunakan dimana saja Urbanesia berada Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Medan. Bali
(Dh)


Baca SelengkapnyaJadwal Puasa Ramadhan 2013 - 1434 H

Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 10 Juli

Awal Bulan Ramadhan 2013
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Indonesia jatuh pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013. Hal tersebut diputuskan setelah dilakukannya sidang isbat di Kantor Kementerian Agama di Jakarta pada Senin sore (8/7/2013).

Dalam sidang isbat nampak beberapa perwakilan organisasi-organisasi Islam, antara lain dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), PBNU, Persatuan Islam (Persis), Al-Washliyah, Wahdah Islamiyah, Dewan Masjid Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ahli Hisab Rukyat Jakarta, Pondok Pesantren Darunnajah, dan Pondok Pesantren As Shiddiqiyah.

Sidang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Pemaparan juga dilakukan oleh peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin dan dari Planetarium Jakarta, Cecep Rusmendaya. (dakwatuna/hdn)


Sidang Isbat yang dipimpin oleh Suryadharma Ali, Menteri Agama telah resmi ditutup. Keputusan diambil berdasarkan laporan-laporan yang telah disampaikan oleh 36 orang yang berada di berbagai tempat di Indonesia. Bahwa posisi hilal adalah minus 0 derajat 56 menit sampai dengan 0 derajat 38 menit.

Selain itu, dari 12 pembicara yang hadir tidak ada yang menolak laporan-laporan yang disampaikan oleh Muchtar Ali, Direktur urusan Islam dan Pembinaan Syariah dari Kementerian Agama. Setelah mendengarkan berbagai pandangan dari para ahli dan pembicara dari banyak pihak, Pemerintah akhirnya memutuskan 1 Ramadan 1434 Hihriyah pada hari Rabu (10/7).

Menteri Agama RI Suryadharma Ali menetapkan awal Ramadan 1434 Hijriah jatuh pada Rabu (10/7). Keputusan tersebut, merupakan hasil sidang isbat yang kesimpulannya berdasarkan hasil imkanurukyat dan hisab.

"Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia kewenangan Isbat untuk mengumumkan awal Ramadan diserahkan sepenuhnya pada pemerintah. Kami juga mempertimbangkan masukan dari para ilmuan terkait hasil rukyat dan masukan 12 ormas maka kami membulatkan suara memutuskan bahwa satu Ramadan 1434 hijriah jatuh pada hari Senin 10 Masehi 2013," tegas Surya Darma Ali diakhir Sidang Isbat di Auditorium Kementrian Agama, Senin (8/7).

Menegaskan keputusan sidang isbat, Anggota Badan Hisab dan Rukyat Planetarium, Cecep Nurwendaya menjelaskan berdasarkan rukyat tidak ada referensi pelaporan hilal hilal awal Ramadan 1434 H hari ini dapat teramati di seluruh Indonesia.

"Berdasarkan perhitungan posisi hilal pada saat matahari terbenam di pos observasi bulan pelabuhan ratu-Sukabumi terkini, Senin (8/7) menunjukkan tinggi/Irtifa' hilal baru mencapai 0,65 derajat dengan jarak busur bulan dan matahari 4,55 derajat. Umur hilal 3 jam 35 menit 52 detik dan iluminasi hilal 0,18%," papar Cecep disela-sela sidang Isbat.

Sementara itu seperti diketahui dasar kriteria Imkanurukyat adalah dengan ketinggian hilal 2 derajat sementara ketinggian hilal saat ini baru 0,65 derajat. Menurut Menag, kemungkinan perbedaan puasa tersebut ada karena memang terdapat perbedaan persepsi dikalangan umat dalam melihat hasil rukyat.

"Ada perbedaan di kalangan umat terkait kriteria melihat hilal, ada yang dua derajat, ada yang empat derajat, bahkan ada yang enam derajat. Tapi Kementerian Agama RI sendiri menetapkan hilal itu paling tidak harus dua derajat. Itu juga diputuskan bersama organisasi Kementrian Agama se-Asia Tenggara dan atas rembukan bersama puluhan ormas islam di dalam negeri," paparnya.

Karena itu, lanjut Surya, karena tidak ada referensi pelaporan hilal awal Ramadan 1434 H dapat terlihat di wilayah Indonesia hari ini (Senin 8/7) maka bulan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadan akan jatuh, Rabu (10/7/2013). Selain memperhitungkan hisab dan rukyat, menurut Surya, di tahun-tahun mendatang pihaknya akan memperbaiki teknologi untuk melihat hilal agar akurasi bisa terwujud.

Terkait perbedaan puasa di kalangan para umat, menurut Surya, Kemenag sudah menengahi dengan mengundang semua kalangan untuk bermusyawarah dalam sidang isbat. "Ini kan forumnya untuk mengemukakan pendapat. Untuk yang berbeda-beda semestinya keputusan kemenag ini bisa menjadi patokan untuk menyamakan pendapat," ujarnya.

Terkait perbedaan dengan ormas Muhamadyah, Suryadharma menyatakan pihaknya telah melakukan mediasi dengan berdialog tapi belum menemui hasil. "Yah tahun ini memang kembali tidak bisa menyamakan pendapat. Tetapi pemerintah tidak berputus asa, kami masih akan terus mencoba untuk memediasi perbedaan dengan meneruskan berdialog, tidak hanya dengan Muhamadyah, tetapi juga kalangan umat islam lain yang masih memilih berbeda," ujar Surya.

Terkait ketidakhadiran Muhamadyah dalam sidang Isbat, Surya mengaku tidak bisa berspekulasi. "Yah mungkin hanya soal hambatan waktu," ujarnya menandaskan. (Soraya Bunga Larasati) -metronews-
Baca SelengkapnyaHasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 10 Juli

Awal Ramadhan NU Tunggu Hasil Rukyat

Awal Bulan Ramadhan 2013
Meski menurut prediksi hisab Lajnah Falakiyah PBNU menyatakan bahwa awal Ramadhan 1434 H jatuh pada tanggal 10 Juli 2013, tetapi itu sebatas prediksi. NU tetap menggunakan metode rukyatul hilal/pengamatan hilal sebagai dasar penentu awal Ramadhan 1434 H. Nahdlatul Ulama (NU) memprediksi awal Ramadhan 1434 H akan jatuh pada hari Rabu (10/7). Hal ini berdasarkan hasil penyerasian berbagai metode hisab. Namun kepastian awal Ramadan baru akan ditetapkan setelah melakukan rukyat pada Senin, (8/7).

"Meski menurut prediksi hisab Lajnah Falakiyah PBNU menyatakan bahwa awal Ramadhan 1434 H jatuh pada tanggal 10 Juli 2013, tetapi itu sebatas prediksi. NU tetap menggunakan metode rukyatul hilal atau pengamatan hilal sebagai dasar penentu awal Ramadhan 1434 H," kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri, Sabtu (6/7).

Hasil hisab penyerasian yang dilakukan oleh Lajnah Falakiyah PBNU untuk awal Ramadhan 1434 H di markas Jakarta sebagaimana dimuat dalam almanak PBNU tahun 2013 menyebutkan, ijtima’ atau konjungsi akan terjadi pada Senin (8/7) pukul 14:15:13 WIB, tinggi hilal saat dilakukan pengamatan 0o21’45" dengan posisi miring ke selatan, dan hilal akan berada di ufuk selama 3 menit 16 detik.

Berdasarkan data hisab tersebut, sesuai dengan kriteria imkanurrukyat atau visibilitas pengamatan, maka menurut prediksi hisab NU bahwa awal Ramadhan 1434 H akan jatuh pada hari Rabu (10/7).

"Untuk menentukan secara pasti awal Ramadhan, NU akan menyelenggarakan pengamatan hilal di seluruh Indonesia yakni di 90 titik strategis dengan menugaskan 110 pelaksana rukyat bersertifikat nasional yang akan melakukan rukyat bersama para alim ulama, ahli hisab, ahli astronomi, ahli fikih dan warga nahdliyin setempat," kata Kiai Ghazalie.

Hasil rukyat dari berbagai daerah dilaporkan pada posko Lajnah Falakiyah di kantor PBNU Lt 4, Jl Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, dan kemudian akan disampaikan di sidang itsbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada hari yang sama (8/7). Kemudian setelah dilakukan Sidang Itsbat di Kementerian Agama dan Menteri Agama menetapkan awal bulan, barulah kemudian NU melakukan Ikhbar atau pengumuman resmi mengenai awal Ramadhan 1434 H.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama belum menentukan awal puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun 2013. Untuk menentukannya, NU akan mempertahankan metode rukyat atau melihat hilal sebagai penanda awal bulan.

"Sesuai dengan sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam, puasalah kamu dengan melihat bulan dan berlebaranlah dengan melihat bulan. Untuk itu, NU akan tetap berpegang pada metode rukyat untuk penentuan awal Ramadhan dan hari raya Idul Fitri," ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/7/2013).

Ia menolak anggapan bahwa penentuan awal bulan dengan metode rukyat merupakan metode yang sudah tertinggal dari kemajuan teknologi. "Lajnah Falakiyah kami juga canggih, mau menentukan tanggal sampai tiga ribu tahun ke depan juga bisa. Ini bukan soal canggih atau tidak canggih, tetapi ini mengikuti seperti apa yang dijalankan Rasulullah," katanya.

Mengenai cuaca mendung yang sering menjadi hambatan dalam metode rukyat, menurut dia, ada petunjuk lain untuk penggenapan bulan menjadi 30 hari. Sementara itu, terkait seringnya terjadi perbedaan awal puasa dan hari raya Idul Fitri di Indonesia, Said menyesalkannya. Ia mengatakan, di Timur Tengah, perbedaan itu menjadi hal yang wajar pada negara yang berbeda.

"Mesir itu menggunakan rukyat, Jordania menggunakan hisab. Di Timur Tengah penentuan puasa juga sering berbeda, tetapi antarnegara, bukan di satu negara ada kelompok-kelompok yang saling berbeda," kata Said.

Sekretaris Lajnah Falakiyah NU Nahari Ilyas mengatakan, NU mulai melaksanakan motode rukyat pada 28 Syakban 1434 H atau bertepatan tanggal 8 Juli 2013. Ada 90 titik untuk melihat hilal. "Semua hasil-hasil yang sudah dilihat di sembilan puluh titik itu akan dilaporkan ke Lajnah Falakiyah pusat, ke kami. Selanjutnya di sini akan dibahas bagaimana keputusan akhirnya," kata Nahari.
Baca SelengkapnyaAwal Ramadhan NU Tunggu Hasil Rukyat

Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2013

Awal Bulan Ramadhan 2013
Penentuan dan Penetapan Awal Bulan Ramadhan 2013, Muhammadiyah, Persatuan Islam (persis) dan Nahdatul Ulama (NU), Awal Puasa Berbeda Lebaran Bersama. Bagaimana dengan Pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) ? Pengurus Besar Nahdlatul Ulama belum menentukan awal puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun 2013. Untuk menentukannya, NU akan mempertahankan metode rukyat atau melihat hilal sebagai penanda awal bulan.

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 9 Juli 2013 - Pengurus Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal Ramadhan 1434 Hijriah jatuh pada Selasa, 9 Juli 2013. Penetapan itu berdasarkan hisab 'hakiki wujudul hilal' dan hasil musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. "Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menyepakatinya melalui ketentuan yang telah ditetapkan. Awal Ramadhan pada 9 Juli 2013," ujar Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid, kepada wartawan di Surabaya, Rabu (12/6).

Penetapan yang ditandatangani Ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah, Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013. Menurut Nadjib, pada tahun ini potensi terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, karena diperkirakan ketinggian hilal kurang dari satu derajat. Kendati berpotensi berbeda dengan pemerintah, namun diperkirakan Hari Raya Idul Fitri bersamaan.

Pada kesepakatan dan rapat majelis yang sama, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1434 Hijriah pada Kamis, 8 Agustus 2013. "Meski berpotensi tidak sama di awal puasa, namun tidak perlu ada perdebatan," katanya. Di samping itu, dalam maklumat tersebut juga sudah ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1434 Hijriah jatuh pada Ahad Pon atau 6 Oktober 2013 Masehi. Sedangkan, Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1434 H) jatuh pada Senin Legi atau 14 Oktober 2013 Masehi. Serta, Idul Adha (10 Dulhijjah 1434 H) jatuh pada Selasa Pahing, 15 Oktober 2013 Masehi.

PP Persis Tetapkan Awal Puasa 10 Juli 2013 - Sekretaris Dewan Hisab dan Ru'yah PP Persis Syarief Ahmad Hakim mengatakan sudah mengeluarkan surat edaran 1190/JJ-C.3/PP/2013 yang menyatakan bahwa awal Ramadan jatuh pada Rabu (10/7). Pertimbangannya karena sudah masuk kriteria. Pada Senin 8 Juli, sudut elongasi bulan/matahari 4 derajat 34 menit. Padahal, minimal ketinggian dan jarak elongasi bulan-matahari 6,4 derajat. Pada hari Senin itu posisi kurang dari kriteria, maka bulan Syakban digenapkan jadi 30 hari. Otomatis 1 Ramadan jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013.

"Untuk penetapan 1 Syawal, ujarnya, PP Persis juga sudah menetapkan, yakni jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013," katanya dalam Seminar Ilmu Falak 'Solusi Penetapan Awal Bulan Hijriyah di Indonesia' yang diadakan oleh Jurusan Peradilan Agama Fakultas Syariah Universita Islam Bandung, Jalan Tamansari. Menurut Syarief, perbedaan penetapan hari pertama puasa dan hari Idulfitri di Indonesia yang merupakan ciri khas di Indonesia menjadi keprihatinan di kalangan akademisi. Pemerintah harus menjadi ulil amri (pemimpin) yang memiliki otoritas untuk memutuskan penetapannya agar tidak terjadi perbedaan seperti ini.

"Bahkan ini jadi guyonan, kalau di Indonesia ini enggak ada Hari Raya Idulfitri karena di Indonesia bisa ada 5 hari raya Idulfitri yang dilaksanakan selama berturut-turut. Ada yang sudah Idulfitri 2 hari sebelum yang ditetapkan pemerintah, ada yang beda sehari," ujar Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Pusat Kementrian Agama RI itu. Dia menilai hal ini tidak akan terjadi jika pemerintah memiliki otoritas penuh dalam penetapan awal bulan hijriah. Keputusan apapun yang diambil pemerintah harus ditaati. "Kalau pemerintah memutuskan. Semua harus sepakat. Jangan ada yang melaksanakan di luar itu," kata Syarief.

Awal Ramadhan NU Tunggu Hasil Rukyat - Lihat Klik Disini : NU Prediksi Awal Ramadan 10 Juli, Tunggu Hasil Rukyat
Baca SelengkapnyaPenetapan Awal Puasa Ramadhan 2013