Kreativitas, lebih sering muncul dari keterbatasan. Sebagaimana juga terekam dari perjalanan seorang yang tidak begitu dikenal, meski apa yang ia temukan saat ini telah mendunia: mie instan. Dihadapkan dengan kelangkaan bahan pangan usai Perang Dunia II, Momofuku Ando, pendiri Nissin Food, trenyuh melihat antrean panjang orang-orang membeli mie tradisional Jepang. Sudah harus mengantre, harganya harga pasar gelap pula, yang tentu mencekik leher. Kenyataan itulah yang membuatnya berpikir keras untuk tersedianya sebuah bahan makanan yang bisa memberi makan orang banyak.
"Perdamaian akan datang jika orang-orang di dunia punya cukup makanan," katanya pada sebuah wawancara. Mungkin ada benarnya, karena hal itu pula yang memaksa Jepang menjadi negara penjajah pada masanya. Ando mengaku, hanya itulah saat itu yang melekat erat di benaknya. Kepedulian itu membawa Ando melakukan berbagai ujicoba agar ramen atau mie dalam bahasa Jepang, bisa dimakan kapan saja dan di mana saja. Sebelumnya, masyarakat Jepang hanya mengenal mie tradisional jenis udon atau soba.
Setelah bertahun-tahun melakukan percoban, pada 1958, perusahaan yang dibangunnya memperkenalkan "Chicken Ramen" atau mie instan pertama di dunia. Sayangnya harga mie instan produksi Nissin saat itu masih tak terjangkau orang banyak. Harga mie instan buatannya mencapai enam kali lipat dari harga mie tradisional Jepang yang dijual di toko-toko di Jepang.
Namun ia tetap percaya, penemuan revolusionernya akan laku dijual ke pasaran. Konsep yang ia bayangkan cukup sederhana, semua konsumen hanya tinggal membuka bungkus dan mencemplungkan mie ke dalam mangkuk berisi air panas, menutup mangkuknya, menunggu selama tiga menit dan matang. Industri makanan konservatif Jepang sempat menolak mentah-mentah ide ini. Dan mereka terbukti salah.
Tidak lama kemudian, Chicken Ramen bahkan terjual melampaui batas bayangan Ando. Sepuluh perusahaan makanan bahkan berlomba-lomba untuk memproduksi versi mie instan mereka. Ando mulai menjual mi instan dalam gelas stirofoam pada 18 September 1971. Ketika harganya turun, produk ini dengan segera menjadi bisnis yang meledak. Diperkirakan 70 milyar porsi dijual pada 2004 lalu.
Saat ini Nissin Food setidaknya memiliki 21.900 pegawai dengan penjualan melebihi 3,2 miliar dolar AS per tahunnya. Perusahaan yang awalnya adalah usaha keluarga yang dibangun pada 1948, kini beroperasi di 11 negara dengan 29 buah pabrik dan produk-produknya tersebar ke seluruh dunia. Nissin pertama kali didirikan di Ikeda, Osaka, Jepang.
Lahir dengan nama G“ Peh-hok, Momofuku Ando lahir pada 5 Maret 1910 di Chiayi, Provinsi Taiwan, Cina. Ia adalah warga negara Republik Cina dan dibesarkan sebagai seorang anak yatim di Kota Tainan kemudian pindah ke Jepang pada usia 23 tahun. Sebelum mendirikan persuahaan makanan, Ando sempat bisnis pakaian jadi sambil menjadi mahasiswa di Universitas Ritsumeikan.
Pada 1999, Ando membuka Museum Mie Instan Momofuku Ando di Osaka, dan mundur sebagai pimpinan Nissin Food pada 2005. Semasa hidupnya, Ando pernah menjabat sebagai ketua Asosiasi Pabrik Ramen Internasional (International Ramen Manufacturers' Association). Ia meninggal dunia pada 5 Januari 2007 karena gagal jantung di Prefektur Osaka pada usia 96 tahun